Pendekatan risiko total menggunakan deviasi standar ukuran profitabilitas sebagai ukuran risiko. Dengan demikian, semakin kecil deviasi standar tersebut, jika expected NPV atau IRR-nya sama, maka proyek tersebut dinilai makin menarik. Permasalahannya adalah bahwa pendekatan ini belum berhasil merumuskan suatu decision rule sehingga perlu judgment dalam penafsirannya.
Risko total perusahaan dapat dilihat dari sudut pandang proyek yang sedang dianalisis, maupun dari sudut pandang perusahaan yang akan melaksanakan proyek tersebut. Dalam hal ini perusahaan melakukan diversifikasi.
Jika CAPM berpendapat bahwa diversifikasi tidaklah memberikan manfaat kepada para pemodal, maka pendekatan total perusahaan berpendapat bahwa diversifikasi mungkin memberikan manfaat bagi pemodal. Hal ini terjadi jika para pemodal berkepentingan bukan hanya risiko sistematis, tetapi juga risiko tidak sistematisnya. Mereka berkepentingan dengan risiko total apabila mereka tidak melakukan diversifikasi.